Kamis, 11 Maret 2010

Tulisan, Pdt. Poltak YP Sibarani, D.Th.

04 June 2009
Allah Melakukan Pembaharuan dalam Diri Manusia
Kredo108.jpg
Pdt. Poltak YP Sibarani, D.Th*
(www.poltakypsibarani.com)
PEMBACA yang budiman, Allah memiliki karya-karya penyelamatan bagi seluruh umat manusia. Pada tulisan sebelum-nya (judul: Karya Allah bagi Keselama-tan Kita, edisi 106—Red), saya sudah uraikan secara sederhana bahwa Allah telah mengadakan penyucian terhadap dosa-dosa manusia melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib. Selanjutnya, Allah menginsyafkan manusia akan keberdosaan mereka melalui Roh-Nya yang kudus. Di ba-wah ini saya lanjutkan pembahasan-nya dengan menguraikan tiga karya Allah lainnya sekitar usaha penyela-matan umat manusia itu.

Pertama, Allah mendorong agar manusia memiliki pengakuan akan keberadaan Allah dan pengakuan akan perlunya mereka diselamatkan oleh-Nya. Kematian Yesus Kristus di kayu salib Golgota adalah kematian yang mewakili kematian semua orang berdosa. Namun, pengaruh dari kematian tersebut berlaku secara efektif ketika seseorang menerima Dia sebagai Tuhan dan juru selamat secara pribadi. Keselamatan disedia-kan Allah secara sama bagi semua orang (Yoh. 3:16-17), namun diperoleh oleh setiap orang secara eksklusif.
Allah sanggup melakukan segala perkara, namun Ia bukanlah Allah yang bekerja secara sewenang-wenang, melainkan dengan sistem dan mekanisme yang jelas yang da-pat dijangkau. Itulah sebabnya me-ngapa Yesus Kristus berkata dalam Injil Markus 16:15-16, demikian: “Pergilah ke seluruh dunia, berita-kanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” Hal ini senada dengan pesan Rasul Paulus dalam Surat Roma 10:9-10, demi-kian: Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah mem-bangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”
Allah sangat senang jika ada orang yang mau percaya kepada-Nya, namun Ia tidak memaksakan kehendak-Nya. Ia akan mendorong setiap orang supaya mereka mau mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Namun, keberdosaan manusia yang sudah parah membuat mereka tidak dapat serta merta mampu menge-nal Tuhan Yesus sebagai Juru-selamat. Hal ini diketahui oleh Allah. Untuk itu Roh Kudus berkarya dengan cara men-dorong mereka untuk mengakui bahwa Yesus Kris-tus adalah Tuhan. Tidak ada pihak yang dapat men-dorong manusia untuk mengakui Yesus Kristus se-bagai Tuhan ke-cuali oleh Roh Kudus. Itulah sebab-nya Rasul Paulus dalam Surat I Ko-rintus 12:3 ber-kata, demikian: “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa ti-dak ada seorang-pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorangpun, yang dapat meng-aku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus.”
Kedua, Allah melakukan pemba-haruan dalam diri manusia yang sudah percaya kepada-Nya.Begitu seseorang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi, maka Allah meng-angkatnya (memberinya kuasa) sebagai ‘anak-Nya’, sebagaimana dikatakan dalam Injil Yohanes 1:12-13. Namun, harus kita akui bahwa persoalan belum selesai. Penga-kuan terhadap ketuhanan Yesus Kristus bukanlah akhir dari segala-nya melainkan merupakan permu-laan dari sebuah hidup yang baru. Sebab, “siapa yang ada dalam Kristus ia adalah ciptaan yang baru, yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah tiba” (II Kor. 5:17). Kepercayaan kepada Yesus Kristus harus terus dilanjutkan hingga detik terakhir dalam kehidupan di bumi. Namun, di sisi lain atau dalam ke-nyataannya, persoalan yang diha-dapi oleh orang-orang yang per-caya kepada Kristus tidaklah ringan. Persoalan tersebut bukan saja sangat banyak tetapi juga berat dan rumit. Sebagaimana bangsa Israel setelah dibebaskan Allah dari perbudakan di Mesir oleh Firaun harus menelusuri perjalanan di padang gurun, seperti itulah orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus. Mereka juga harus meng-hadapi berbagai persoalan di dunia ini hingga menjelang kematiannya.
Manusia yang sudah percaya ke-pada Kristus ternyata tidak begitu saja berubah atau tidak secara otomatis berubah, melainkan membutuhkan perjuangan dan proses yang panjang. Tantangan hidup dapat datang dari mana-mana dan di mana saja serta dalam segala keadaan. Tantangan bagi ‘orang percaya’ pertama-tama datang dari dirinya sendiri (karena kebiasaan lamanya), selanjutnya dari anggota keluarganya dan dari teman-te-mannya. Selain itu, seseorang yang sudah percaya kepada Kristus dapat merasa sendirian ketika ia berada dalam suatu situasi yang sangat sulit. Di sinilah dibutuhkan pemahaman yang benar mengenai proses untuk diperbaharui oleh Tuhan.
Di sinilah juga letak pentingnya pertolongan Tuhan yang mem-bantu dan memampukan ‘orang percaya’ untuk diproses menuju kesempurnaan hidup. Allah tahu akan pergumulan manusia seperti itu, maka meno-long dan mendam-pingi mereka. Itu-lah sebabnya Rasul Paulus dalam Titus 3:5-7 berkata bah-wa “pada waktu itu Dia telah me-nyelamatkan kita, bukan karena per-buatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rah-mat-Nya oleh per-mandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.” Jadi, setiap orang percaya harus memiliki kesabaran sedemikian rupa dan te-tap mempercayai bahwa Allah Roh Kudus selalu mendampingi orang percaya dalam proses penyempur-naan. Ketika ‘orang percaya’ jatuh dalam pelbagai pencobaan, jangan-lah ia rendah diri tetapi berdoa dan mengharapkan kekuatan dan pembaharuan dari Roh Kudus.
Ketiga, Allah memeteraikan pengakuan manusia akan kebera-daan Allah sebagai Juruselamatnya. Setelah seseorang mengakui ketuhanan Yesus Kristus secara pribadi, namanya pun terdaftar di dalam Kitab Kehidupan (tercatat sebagai warga Kerajaan Sorga). Pengakuan tersebut dimeteraikan oleh Roh Kudus, sebagaimana disebutkan dalam Surat Efesus 1:13 yang berbunyi: “Di dalam Dia kamu juga—karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu—di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Kepercayaan dan pengakuan seseorang terhadap Kristus tidak dapat dibatalkan atau dicuri siapa pun. Saya tidak hendak berkata bahwa keselamatan seseorang sama sekali tidak dapat hilang. Yang saya maksud adalah bahwa pengakuan seseorang akan ketuhanan Yesus Kristus tidak dapat dicuri oleh iblis secara paksa.
Oleh sebab itu, ‘orang percaya’ jangan takut kehilangan keselama-tan. Meskipun demikian ia harus sedemikian rupa memeliharanya. Seseorang yang mengadakan pemeliharaannya atas keselamatan yang telah diterima itu menunjuk-kan bahwa ia menghargai atau mensyukuri keselamatan itu secara sungguh-sungguh. Rasul Paulus memberikan nasihat kepada jemaat Filipi demikian: “..... tetap-lah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar …… supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia” (Flp. 2:12-15).v

* Penulis adalah Pendiri Sekolah Pengkhotbah Modern (SPM), Ketua STT Lintas Budaya, dan Pendiri Jakarta Breakthrough Community (JBC).

Jumat, 19 Februari 2010

Penyegaran, harun dethan.

Yesus menawarkan Penyegaran/Pst.harun Dethan,MA.
September 28, 2008 at 10:00 am | In artikel | Leave a Comment

Tuhan Yesus menawarkan Penyegaran, sebagaimana dalam Matius 11;28-29 Marilah kepadaku……. bagi setiap orang yang lesuh, lelah dan berbeban berat Yesus memanggil untuk mendapatkan kesegaran. Bagaimana caranya agar kita mengalami kesegaran yang ditawarkan Tuhan Yesus?

1. Penyegaran dapat terjadi, ketika kita Mendengar

2. Penyegaran dapat terjadi ketika kita Melangkah

3. Penyegaran dapat terjadi ketika kita Menyembah

4. Penyegaran dapat terjadi ketika kita Memandang

5. Penyegaran dapat terjadi ketika kita Menyerah

Bagaimana caranya agar kita mengalami penyegaran?

Ketika kita Mendengar, apa yang kita dengar? yakni panggilan sekaligus ajakan Tuhan Yesus. Mendengar artinya kita meresponi ajakan Tuhan Yesus dengan membuka hati dan tidak mengeraskan hati. Alkitab melalui surat Ibrani 3:7-8 “Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu…..”

Ketika kita Melangkah, Untuk melangkah dalam keadaan lesuh membutuhkan keberanian dan tekad yakni menggunakan sisa kekuatan yang ada untuk meraih dan mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus.

Ketika kita Menyembah, sebagai sikap rendah hati yakni bersujud dikaki Tuhan Yesus sampai Ia memberikan penyegaran.

Ketika kita Memandang, “pandang terus pada Tuhan Yesus karena dari-Nya kita akan beroleh kekuatan baru dan penyegaran rohani” Jangan pernah menoleh kebelakang karena kita bisa saja menjadi Tiang garam seperti istri Lot ketika keluar dari Sodom dan Gomora.

Ketika kita Menyerah, kita mengangkat tangan tanda membutuhkan pertolongan, hal itu kita lakukan terus sampai Tuhan Yesus memerintahkan kita bangun dari sujud dan Ia menggengam tangan kita dan membuat kita segar dan sehat. harun dethan/motivator.

Neraka-5; harun dethan.

Tinjuan Singkat Terhadap Neraka (5)
September 2, 2008 at 6:28 am | In artikel | Leave a Comment





Kehidupan yang sekarang saja secara umum manusia tidak dapat menahan panas dalam suatu ruang dan tidak tahan untuk waktu yang lama dalam ruang hampa udara, bagaimana mungkin dapat menikmati suasana di dalam neraka. Neraka adalah dunia yang tidak kelihatan secara umum.2

Tempat ini akan menjadi nyata setelah hari penghakiman, ini tempat yang mengerikan setiap orang yang masuk ke sana akan mengalami masa siksaan yang belum pernah ada sebelumnya, tidak ada persembunyian dan perpindahan tempat berdasarkan suka atau tidak suka.



Perjalanan menuju Neraka, dijalan ini tidak dikenal tata tertib semuanya bebas untuk kesana tidak akan dipersulit, mengapa begitu mudah untuk memasuki tempat ini? Karena ini adalah tempat bebas aturan hidup, makanya penghuninnya berjumlah besar, Alkitab berbicara lebih banyak tentang neraka dari pada surga. Hal ini mungkin karena lebih banyak manusia yang akan berakhir dineraka dari pada surga. Pada tahun 1747 John Wesley menuliskan kata-kata berikut ini saya rindu sekali untuk bias melihat secara langsung surga dan neraka……,3











1Surga atau neraga pilihan ditangan anda, Harun I. Dethan, Crythal Ministry Publishing,1997 cet.1 hal 9

2Tafsiran Alkitab WYCLIFFE Vol 3.PB Yayasan Gandum Mas, 2001 hal 268Orang 3 Kristen Masuk Neraka? Seung Woo Byun, Metanoia, 2007. hal 6



Bab III



Tempat ini akan dihuni oleh lusifer sebagai pemberontak dan ia memimpin dineraka namun ikut disiksa bersama roh-roh jahat, keberadaan mereka di neraka maka akan menimbulkan kengeriaan besar dan sang malaekat buruk rupa ini akan menyiksa semua manusia yang masuk neraka, penghuni neraka adalah oaring-orang yang tidak memelihara kesucian hidup didalam Allah sewaktu ia hidup dibumi. Mereka yang semasa hidup melakukan perbuatan yang bodoh; yakni mati karena bunuh diri, murtad “pengingkaran terhadap iman kepada Allah, Paulus mengatakan bahwa hari Tuhan tidak akan datang sebelum kemurtadan….”4

Pemurtadan dapat terjadi karena pengaruh dunia ini yang menundukan manusia pada keinginan, keangkuhan, kedagingan sehingga pupuslah keyakinan pada Allah. Penghuni neraka adalah manusia yang bertahan dan mati dalam dosa, ini merupakan hidup yang sia-sia penawaran untuk merdekla dari dosa tidak diresponi bahkan lebih memilih nikmati dosa dari pada mengalami kegirangan dalam hidup bersama Allah.

Ternyata penghuni neraka dapat kita jumoai dalam Alkitab yakni : Malaikat-malaikat yang berdosa yang ikut serta dalam pemberontakan lusifer, sebagai salah satu malaikat yang diangkat Allah sebagai pemimpin dari para malaikat disurga, namun kebebasannya itu membuat ia ingin menyamai Allah, ia begitu sombong maka Allah pun melemparkannya ke bumi dan ia turut menyeret malaikat-malaikat yang lain. Tidaklah heran jika Allah menciptakan neraka untuknya, sebagaimana dalam 2 Petrus 2:4 mengatakan “Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkan nya kedalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman.”

4 Kamus Alkitab (A Dictionary of the Bible) Browing.W.R.F cet.1 BPK Gunung mulia, 20007 hal 277

Neraka diciptakan juga untuk para iblis yang terus menerus menggoda manusia dan membawa manusia ke dalam cengkramannya sehingga menjadi pengikut setianya. Maka nasib dari iblis pun ditentukan Allah dengan melemparkan kedalam neraka untuk disiksa, Matius 25:41 mengatakan “Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang disebelah kirinya Enyahlah dari hadapanku, hai kamu orang-orang terkutuk enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya.



Di tempat yang gelap dan suram ini yakni neraka kemungkinan besar merupakan tempat beristirahatnya para nabi palsu, karena dimasa hidup sementara, mereka memperdaya manusia dan untuk membuat banyak orang percaya maka nabi palsu in i mempengaruhinya dengan tanda-tanda ajaib ssebagaimana dikatakan dalam Wahyu 19:20 “Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu yang telah mengadakan tanda-tanda didepan matanya dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda binatang itu dan yang telah menyembah patungnya keduanya dilemparkan hidup-hidup kedalam lautan api yang menyala-nyala oelh belerang”

Jadi nabi palsu dan pengikutnya tak akan bebas dari neraka, karena mereka mempercayai dan memberitakan ajaran-ajaran yang menyesatkan



Neraka awalnya disiapkan bagi iblis tetapi dalam perjalanan waktu tidaklah sedikit manusia yang berkarakter seperti iblis dan mencintai dunia sehingga duniawi dan melupakan sang pencipta yakni Allah, sehingga tempat ini terbuka untuk manusia yakni bagi setiap orang yang namanya tidak tertulis dalam buku kehidupan, Wahyu 20:15 berkata “Dan setiap orang yang tak ditemukan namanya tertulis dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke lautan api itu.” . Charles Stanley mengatakan Hades adalah tempat penyiksaan dan penderitaan yang luar biasa. Orang-orang dineraka akan dipisahkan dari Allah dan segala yang baik. Neraka adalah tempat yang nyata dan benar-benar ada..5





5 Charles Stanley’s Handbook for Christian Living, Nashville. TN.Thomas Nelson Publisher, 1996.



Ini akan terjadi dan penyesalan itu pun telah terlambat, Allah sendiri yang membuka kitab kehidupan dan membacakanya bagi setiap orang dengan keadilan dan kejujuranya Allah akan melemparkan setiap orang tak terdaftar karena dosa kedalam lautan api, ingatlah dalam buku kehidupan tidak ada kekeliruan.

Kesimpulan ini dibuktikan dengan ayat-ayat Alkitab yang dibaca penulis dan beberapa buku referensi yang pada akhirnya memberikan pembuktian secara ilmiah bahwa Neraka itu ada,dan bukanlah suatu hayalan yang sengaja dikembangkan untuk mempengaruhi pikiran seseorang atau umat Kristen yang bertujuan agar ada ketakutan terhadap adanya Neraka.



Dari bukti Alkitab yakni firman Tuhan yang telah penulis uraikan maka ada harapan yang kuat kiranya setiap orang mulai mewaspadai seluruh pikiran,perasaan, perbuatan dan perkataan agar tidak menimbulkan dosa sehingga dapat terhindar dari api yang tak kunjung padam itu.

Ini adalah pembelajaran yang mencerdaskan bagi setiap orang untuk bersandar dan beriman pada Tuhan Yesus, sekaligus mempersiapkan diri sendiri untuk sukses secara rohani.



Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa Neraka tidak ada dengan sendirinya tetapi diciptakan Tuhan untuk para iblis dan malaikat berdosa, dan disiapkan juga bagi setiap orang yang menolak untuk percaya pada Tuhan Yesus dan bertahan didalam dosa.harunmotivator.

Focus Pada Tuhan, harun dethan.

FOCUS PADA TUHAN/harun dethan motivator.
Oktober 13, 2008 at 8:34 am | In Uncategorized | Leave a Comment

Hari-hari ini sebetulnya kita sedang hidup pada masa yang akhir, karena penampian dari TUHAN begitu terasa melanda gereja-Nya. Penampian adalah suatu langkah yang urgen ditempuh TUHAN dengan tujuan menyatakan keadilannya dalam menilai setiap orang dalam menjalani kehidupan, apakah penampiaan itu? secara biblical Tuhan akan memisahkan Orang Benar dari Orang Berdosa, Orang Jahat dari Orang Baik, ilalang dari gandum, Orang yang murni dan orang munafik. Dalam suasana inilah kita perlu FOCUS PADA TUHAN pertanyaannya Bagaimana caranya kita focus pada Tuhan?

1. Arahkanlah Pandangan kita pada Tuhan. Ketika kita memandang Tuhan, Ia akan menanggapi kita. Pada saat kita memandang diri sendiri, kita akan lelah dan lesuh karena acapkali kerohanian kita tidak stabil karena pengaruh pandangan. Pandanglah Tuhan maka kita akan dibuat-Nya Terhormat, tidak turun tetapi naik dan tidak kecewa tetapi sejahtera.

2. Arahkanlah Pendengaran kita pada Tuhan. Mendengar lebih baik dari pada berdalil, pada saat kita mendengar kata-kata Tuhan, Iman kita timbul sehingga kita teguh dan tahan dalam pengujian. Mendengar kata-kata Tuhan haruslah dengan telinga rohani, maka kata-kata-Nya akan menghidupkan dan menyegarkan jiwa kita. Dengarlah kata-kata Tuhan maka Ia akan membuktikan diri-Nya sebagai Ayah yang sempurna.

3. Arahkanlah Perkataan kita pada Tuhan. Kata-kata dapat mengunci pintu menuju masa depan, kata-kata dapat menyengsarakan, kata-kata dapat membunuh. Hari ini belajarlah memperkatakan yang baik, mulia,suci dan indah. arahkan kata-katamu pada Tuhan dan Ia akan memberi respon yang dahsyat, Ia menghargai setiap kata pujian, kata meninggikan nama-Nya. Kita diciptakan untuk memuliakan Tuhan.

4. Arahkanlah Perbuatan kita pada Tuhan. Buatlah Tuhan bangga pada diri anda, yakni perbuatan yang suci dan bukan dosa. Lakukan sesuatu untuk pekerjaan-Nya, berikanlah waktumu dan hartamu pada Tuhan. Yang utama adalah tubuhmu berikan pada Tuhan melalui doa, pujian dan melakukan semua perkataa-Nya.

Focuslah pada Tuhan, maka Tuhan akan membuat anda berhasil dan terpelihara dimasa krisis global. Tuhan menanti anda untuk focus dan tidak menoleh kebelakang. Harun Dethan, mahasiswa Doktoral pada STT Lintas Budaya. Jakarta.

Ketakutan adalah roh, harun dethan.

Ketakuatan adalah roh yang berbahaya/harun dethan motivator.
Oktober 20, 2008 at 2:57 am | In Uncategorized | Leave a Comment

Ketakutan adalah salah satu dari banyaknya musuh iman, orang beriman akan tak berdaya ketika mengijinkan roh ini masuk dalam hati dan pikiran. Alkitab berkata ” For God did not give us a spirit of timidity, but a spirit of power, of love and of self-discipline. ( 2 Timothy 1: 7 NIV) Ketakutan adalah sumber kegagalan dan kekalahan. Ketakutan dapat menguasai Raja, Nabi, dan orang biasa. Raja Saul dikuasai roh ketakutan sehingga ia tidak berani melawan Goliat sebaliknya Daud seorang gembala domba tidak di perhitungkan, ia kecil dan masih muda tetapi bersama Allah ia mengalahkan Goliat sang panglima perang Filistin. Roh ketakutan menguasai Elia (I Raja-raja 19:1-4) roh ini menguasai Elia dan Elia tiba pada kesimpulan untk bunuh diri, pada hal sebelunya Elia mengalahkan 450 nabi palsu digunung Karmel. Penampilan yang tadinya mempesona, kini berubah. Mengapa? karena ia mengijinkan roh ketakutan menguasai pikiranya. Kita pun sebagai manusia biasa dapat dikuasai roh ketakutan sehingga kita dapat berdusta, dan mudah lemah. Marilah kita kalahkan roh ketakutan dengan cara yang benar.

1. Kalahkanlah roh ketakutan dengan Kasih Tuhan Yesus ” Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan;sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” I Yohanes 4:18.

2. Kalahkanlah roh ketakutan dengan keimanan ” In God, Whose word I praise, in God I trust; I will not be afraid. What can mortal man do to me? Psalm 56:4 NIV.

3. Kalahkanlah roh ketakutan dengan Kuasa Roh kudus ” But you will receive power when the Holy Spirit comes on you;………..Acts 1:8 NIV

Petrus awalnya murid yang takut mengakui sebagai pengikut Yesus dibuktikan dengan penyangkalannya sampai 3x setelah dipenuhi kuasa Roh Kudus Ia berani bersaksi dan berkhotbah tentang pentingnya mengikuti Yesus.

4. Kalahkanlah roh ketakutan dengan Kuasa Doa, ingat doa adalah kekuatan yang dahsyat dan tidak dapat diperhitungkan oleh musuh. Berdoalah berjam-jam dan anda akan melihat ada kuasa dalam berdoa ” Why are you sleeping? he asked them. Get up and pray so that you will not fall into temptation.” Luke 22:46 NIV

Ingat massage from God; ketakutan adalah roh yang berbahaya dan Allah tidak memberikan kita roh itu, tetapi roh keberanian. Terus memandang Allah dan anda akan mengalami kemenangan dan kesuksesan. penulis adalah mahasiswa doktoral pada STT Lintas Budaya Jakarta.

Tuhan Memelihara Kita, harun dethan.

TUHAN MEMELIHARA KITA-MZM 17:8/HD.
November 2, 2008 at 7:02 am | In Uncategorized | Leave a Comment

Tuhan memelihara kita seperti biji mata-Nya. “Peliharalah aku seperti biji mata-Mu.” Protect me as you would your very eyes; Daud percaya bahwa Tuhan pasti memelihara. Keadaan yang dialami Daud adalah dikejar-kejar orang fasik yang ingin menggagahinya dan membinasakannya tetapi Daud tidak gentar, ia terus membangun kepastian dalam nuraninya bahwa Tuhan pasti memeliharanya bagaikan biji mata-Nya. Makanya Daud mengawali perjalanannya dengan memanjakkan sebuah doa “Protect me, O GOD: I trust in you safety. I say to the LORD, ” You are my Lord all the good things. I have come from you.” Jagalah aku ya Allah. sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata “Engkaulah TUHANKU, kebahagiaanku. tak ada yang melebihi Engkau! (MZM 16:1-2 BIS) Pemazmur menggunakan dua penggambaran yang mengingatkan kasih dan perhatian Tuhan, pertama “bijimata” yang menyatakan sesuatau yang bernilai dan di sayangi. kedua “Naungan sayapmu “ diambil dari seekor induk ayam yang melindungi anak-anaknya dengan sayapnya/perlindungan yang lembut.

Mengapa Tuhan memelihara kita seperti biji mata-Nya?

1. Supaya kita selamat dari kesengsaraan ” ingatlah kisah Yakub setelah 14 tahun bekerja pada Laban, jika bukan pemeliharaan Tuhan maka ia akan meninggalkan laban dengan tangan kosong.” Kej. 31:42

2. Supaya kita selamat dari kecurangan, ” Tuhan tidak akan memberikan ijin jika ada yang ingin mencurangi kita, Tuhan akan membela, memberi, membebaskan, membuat, menegakkan, mengasihi.” MZM 146:7-9.

3. Supaya kita selamat dari Kegelapan, ” Kegelapan tidak dapat menaklukan kita jika kita mengarahkan pandangan kita pada Tuhan dan bukan pada diri sendiri atau suasana, situasi dan keadaan.” MZM 112:4,7.

Hari ini kita mengerti bahwa, Tuhan memelihara kita seperti biji mata-Nya, kita begitu khusus /special dan kita tidak akan dibiarkan-Nya masuk dalam keadaan yang akan merugikan kita. harun dethan.